17fireflies: Oktober 2011

Sesal

selama ini aku merasa gelap
disaat teriknya malam
tapi tak pernah sedikitpun aku rasakan
aku sama sekali tak menghiraukannya

ketika aku sadari cahaya itu
hanya air mata yang tersisa
luka yang mengeras dan terkelupas
menambah panasnya hati yang tersisih

apa yang harus kulakukan
ketika sebuah kesalahan adalah nyawa
ketika kelalaian adalah kehidupan
dan ketika kebutaan adalah mati
ingin ku bakar hati yang tak kan peduli

ketika sebuah hal sepele menjadi beban
ketika manusia mencoba menapakkan kakinya
untuk dapat berdiri dan menatap kenyataan

Awal kegelapan

semua berawal ketika dunia gelap
aku yg sendiri,
sama sekali tak mengerti
tentang apa itu bahagia dan kecewa

jujur aku masih kecil dalam dunia
aku seperti semut yang hidup dilangit
hanya terpontang-panting angin kehidupan

dalam perjalan waktu
sedikit demi sedikit aku mengamati
apa itu yang disebut senyuman?
apa itu yang disebut tangisan?

pertanyaan itu seperti malam
tak berujung dan tak ku ketahui isinya
semoga saja esok ketika hari terang aku mengetahuinya

Awal Sebuah Cerita

berdiri…
dengan mata memandang langit
melihat betapa bulat dunia
berterbangan kapas putih
bagai lautan bersama ombak yang menari
dari situ hadir sebuah kenangan
saat dunia tersenyum cerah dipanasnya udara
berjalan kehidupan sebatang tebu muda
yang berharap akan manisnya dunia

dari situ waktu mulai bercerita,
berjalan dan membuka mata
tentang arti sebuah kata
yang kini tak lagi mudah untuk tertawa

kehidupan…
kata yang aku takuti,
tetapi harus tetap aku langkahi
untuk dapat tersenyum saat air mata menanti

Jeritan Kami

Di pangkuan ibu pertiwi
Aku coba melihat
Bagaimana persoalan instan
Yang begitu rumit dipersoalkan

Saat itu aku coba duduk bersila
Di atas tanah berbau emas
Disekelilihku begitu banyak pepohonan
Yang menyimpan sebagian harta
Milik mereka yang berkuasa

Sungguh ironis kehidupan ini
Ketika yang kaya bermandikan harta
sedangkan yang miskin
hanya bermandikan air tinja

Lalu dimana gunung emas kita?
Dimana pesona atlantis
Yang diperebutkan banyak bangsa?

Sepertinya semua itu ada di mereka
Dibawah alas kaki mereka
Begitu banyak harta kita
Yang dipersembahkan khusus
Untuk istri-istri mereka